Wednesday, March 27, 2013

DPR Telah Terpecah

Harry Azhar Azis : DPR Telah Terpecah

Harry Azhar Azis yang merupakan Wakil Ketua Komisi XI DPR menyatakan, bahwa Komisi XI DPR telah terpecah dalam memutuskan pemilihan Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI).Ia mengatakan, jikalau ada pimpinan dari Komisi XI DPR yang mau malam ini, ada juga yang menginginkan minggu depan keputusannya. Ya, Harry Azhar Azis telah mengatakan hal tersebut kepada para wartawan yang meminta keterangan dirinya pada hari Senin, 25 Maret 2013 kemarin siang.

Menurut pendapatnya, perbedaan itu terjadi lantaran ada beberapa anggota dari Komisi XI DPR ingin menyelidiki apakah pencalonan Agus Martowardojo tersebut merupakan pengusiran secara halus dari kursi menteri keuangan ataukah bukan.Ia mengatakan, tentu saja kita semua ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, apakah benar Agus dikirim untuk menjadi calon Gubernur BI lantaran tidak dinginkan lagi untuk menjadi anggota cabinet.

Harry pun berujar, jikalau memang benar ia telah dibuang dari kabinet, maka mereka justru juga tidak akan bisa menerima orang yang sudah dibuang tersebut. Karena menurutnya, akan sangat berbahaya bagi moneter kita sendiri. Dan tak jauh berbeda dengan Anggota Komisi XI DPR, yakni Arif Budimanta, Harry juga mengatakan bahwa Agus Marto mempunyai sisi plus dan minusnya. Ia menganggap, jikalau Agus adalah sosok yang suka bekerja keras, berefisien, dan tidak teledor. Tetapi mengenai PMK Perpajakan perluasan ke bea cukai itulah yang membuatnya marah marah besar.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Arif menilai bahwa Agus Marto mempunyai kekuatan dan kelemahan baik sebagai Menteri Keuangan dan calon Gubernur BI.Ia berkata, kita harus melihat Agus dari sisi strengthmaupun weakness yang ada di dalam dirinya.

Sementara itu, calon Gubernur Bank Indonesia (BI) yang juga merupakan Menteri Keuangan, Agus Martowardojo tersebut mengatakan, banyak tantangan besar yang bakal dihadapi Bank Indonesia sebagai bank sentral utama. Ia mengatakan, berbagai tantangan dinamika pada saat laju inflasi data di bulan Februari 2012 sebesar 1,79 persen, atau lebih tinggi dari rata-rata histori yang sebesar 1,8 persen. Sedangkan laju inflasi utama sebesar 0,66 persen.

Ia pun menjelaskan, bahwa hal ini karena diakibatkan oleh fluktuasi harga pangan dan energi yang dipengaruhi oleh harga komoditas dunia yang bergejolak. Sehingga ikut serta mempengaruhi seluruh harga komoditas di Indonesia.

Thursday, March 14, 2013

Berkutat Dengan Kemacetan

Macet sepertinya sudah hal yg rutin bagi warga di kota Jakarta ini. Kayaknya sih hampir tiap hari apalagi nih sekitar jam-jam pergi dan pulang kantor. Kendaraan bisa dibilang selalu saja macet parah banget deh. Dari info yg sering kita perhatikan disebut banyaknya mobil sekarang ini memang sih sudah melebihi daya tampung dari ruas jalan yang ada. Sepertinya tidak juga kendaraan mobil tapi sekarang jumlah sepeda motor yg juga udah sangat banyak banget sih. Ini akhirnya jalan jadinya parah banget. Gimana coba sekarang tinggal di Jakarta kondisi tiap harinya seperti ini.

Umpama ujan kalau cukup deras pasti itu hampir semua saluran air yg mampet atau sungai jadi meluap banjir parah. Ini sebetulnya memang masyarakat kota sendiri deh yg buang limbah sampah sembarangan. Budaya ini memang sih kayaknya ga bisa untuk dirubah lagi. Belum lagi dengan curah air dari beberapa kali dari sekitar Jakarta. Ini kayaknya gara-gara karena tidak dimanage nya serapan terutama nih pada bagian hulu yg memang tidak benar. Juga akibat limbah sampah yg memang tinggi menumpuk di jalur pengairan ampun.

Umpama kita coba pikir-pikir lagi mau gimana coba pemecahannya? Yah ini sekedar menghayal saja sih. Untuk jalan solus sih kita sepertinya masih hanya bisa pasrah dan bersabar. Pernah inget dulu sih sedikit rencana untuk mindahin ibukota tapi kayanya sih ini ga mungkin. Karena tidak bakalan lah segampang itu seperti yg direncanakan. Terahir masih cukup baru ini dgn cara menaikkan DP dari kredit mobil. Tujuan nya sih ingin coba supaya orang membeli mobil dan motor. Dahulu kan cuma dengan down payment sekedarnya lah kita udah bisa membawa pulang motor baru. Sekarang ini sih udah ga gampang seperti dulu lah. Pemerintah DKI sudah mencoba solusi seperti contohnya membangun dan menyediakan untuk busway. Solusi ini udah dilaksanakan dan punya dampak positif dirasakan oleh bisa dibilang sebagian besar pengguna dan masyarakat di Ibukota.